Catatan Perjalanan :
Keliling
Setengah Amerika
11.
Selamat Ulang Tahun, Amerika
Sebenarnya
agak ogah-ogahan juga untuk jalan-jalan keluar saat hari
menjelang malam. Akan tetapi mengingat hari ini Selasa tanggal 4
Juli 2000 adalah Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Amerika yang
ke-224, maka kami pun segera siap-siap untuk turut menikmati
suasana perayaan kemerdekaan Amerika. Malam itu dijadwalkan akan
ada pesta kembang api yang digelar di berbagai tempat.
Pesta
kembang api, seperti sudah menjadi tradisi di Amerika selalu
menjadi bagian dari setiap acara-acara perayaan. Maka di Hari
Kemerdekaan Amerika ke-224 inipun setiap kota menggelar pesta
kembang api. Dalam perjalanan hari sebelumnya saya banyak
menjumpai pedagang kembang api yang membuka kios-kios tiban
di pinggir-pinggir jalan. Seperti yang saya jumpai saat melewati
beberapa kota di negara bagian North Carolina dan Kentucky. Ini
mengingatkan saya pada penjual mercon (petasan) yang biasanya
menjamur di pinggiran jalan saat menjelang Lebaran di kota-kota
di Indonesia.
Nampaknya
setiap pemerintahan negara bagian mempunyai aturan
sendiri-sendiri. Ada negara bagian yang memperbolehkan penjualan
kembang api secara umum ada juga yang melarangnya. Kelak kalau
otonomi daerah di Indonesia sudah melangkah lebih maju, bisa jadi
hal yang kurang lebih sama juga akan terjadi. Setiap propinsi
akan membuat aturan yang berbeda untuk setiap urusan yang ada di
wilayahnya. Sepanjang untuk maksud kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat di masing-masing propinsi, rasanya akan menjadi hal yang
baik.
***
Rencana
semula, malam ini kami akan menyaksikan pesta kembang api di
Monumen Washington, karena di sana akan digelar pesta kembang api
besar-besaran dalam rangka malam perayaan Hari Kemerdekaan di
awal millenium baru dan sekaligus menandai akan segera selesainya
renovasi Monumen Washington. Anak-anak pun sudah sangat antusias
untuk pergi kesana naik kereta bawah tanah. Sudah pasti,
kegembiraan anak-anak sebenarnya bukan lantaran melihat kembang
apinya, melainkan karena tahu akan naik kereta bawah tanah.
Dapat
dimaklumi bagaimana rasa ingin tahu mereka mendengar kata kereta
bawah tanah. Wong kereta kok jalannya di bawah
tanah. Kalau hanya pesta kembang api mereka sudah sering
melihatnya di New Orleans, bahkan seringkali dapat disaksikan
cukup dengan melongok dari jendela apartemen saja. Kebetulan
tidak jauh dari apartemen kami ada lapangan baseball
dimana di sana sering digelar pesta kembang api.
Rupanya
saya dan Mas Supeno kemudian berubah pikiran. Ke Washington DC
bawa kendaraan sendiri pada saat malam pesta Hari Kemerdekaan
menurut pengalaman Mas Supeno akan beresiko kesulitan mencari
tempat parkir yang dekat dan menghadapi kemacetan yang luar biasa
pada saat pulangnya. Masyarakat kota Washington DC malam ini
tentu akan tumplek blek (tumpah ruah) di lapangan Monumen
Washington bergabung dengan masyarakat Virginia dan Maryland yang
tinggal di kawasan daerah penyangga.
Naik
kereta bawah tanah juga sama, akan bertemu dengan padatnya arus
penumpang dari luar kota, apalagi membawa anak-anak. Kalau mau
mesti berangkat lebih awal dan pulang sebelum selesai. Setelah
ditimbang-timbang, akhirnya kami sepakat untuk menyaksikan pesta
kembang api perayaan Hari Kemerdekaan Amerika di kota Wheaton
saja. Jaraknya tidak terlalu jauh, cukup dengan berjalan kaki
dari rumah Mas Supeno.
Sekitar
jam 9 malam lebih sedikit, tanpa halo-halo, tanpa sambutan, tanpa
formalitas macam-macam, langsung byaaaaarrrrrr
.,
kembang api pertama mengangkasa dari atap sebuah gedung parkir di
kompleks pertokoan pusat kota Wheaton. Rupanya memang tempat itu
dipilih karena strategis dan berlokasi agak tinggi. Sehingga
masyarakat yang berada di lokasi agak jauh pun dapat turut
menyaksikan pesta kembang api.
Kami
sengaja mencari tempat paling dekat sambil duduk-duduk di jalur
hijau yang benar-benar hijau karena ditumbuhi rumput. Di samping
kiri-kanan maupun di belakang kami sudah penuh masyarakat Wheaton
yang sama-sama sejak tadi menunggu saat pesta kembang api
dimulai.
Sorakan
gembira mengiringi kembang api pertama yang memancarkan cahaya
berwarna-warni di angkasa. Hampir 30 menit, pesta kembang api
berlangsung. Bunyi dar-der-dor dan gebyar cahaya
warna-warni di langit kota Wheaton yang malam itu cukup cerah
berakhir diiringi tepuk tangan dan sorak-sorai masyarakat kota
Wheaton, yang seakan menyeru : Selamat Ulang Tahun,
Amerika.
Kami
pun segera beranjak pulang, berbaur di tengah masyarakat Wheaton.
Anak-anak juga gembira dan saling menceriterakan pengalaman yang
baru saja disaksikannya. Namun rupanya masih ada yang mengganjal
di hati mereka. Naik kereta bawah tanahnya kapan?.
Wah, lha karena rencananya berubah ya tidak jadi naik
kereta bawah tanah. Dasar anak-anak, ya tidak mau tahu. Ya karena
memang sebenarnya bukan kembang apinya yang lebih menarik
khususnya bagi kedua anak saya, melainkan naik kereta bawah
tanah.
Saya
lalu berunding dengan Mas Supeno, bagaimana agar sebelum pulang
dapat membawa anak-anak naik kereta bawah tanah dulu. Naik dari
mana, mau kemana, turun di mana tidak jadi soal. Pokoknya beli
karcis dan lalu naik kereta bawah tanah. Kami lalu berjalan kaki
membelok menuju ke stasiun kereta bawah tanah kota Wheaton.
Kereta bawah
tanah yang melayani berbagai rute di wilayah kota Washington DC
dan sekitarnya ini disebut dengan metrorail, seringkali
hanya disebut metro saja. Selain jasa layanan kereta juga
ada layanan transportasi umum dengan bis yang disebut dengan metrobus.
(Bersambung)
Yusuf Iskandar
Pesta
kembang api di Wheaton, Maryland
Pesta
kembang api HUT Amerika ke-224,
4
Juli 2000